Minggu, 05 April 2009

Renungkanlah

Wahai saudaraku,
sesungguhnya Islam adalah darah dagingmu,
tangisilah dirimu dan sayangilah ia,
jika kamu tidak menyayangi maka Sang MAHA Penyayang tidak akan sayang padamu.
Hendaknya yang menjadi temanmu adalah orang yang mengajakmu berzuhud terhadap dunia dan cinta terhadap akhirat.
Janganlah kau sibukkan dirimu dengan urusan dunia,
Janganlah kau butakan mata dan hatimu karena silau nya harta dunia, yang semuanya malah bisa menyesatkanmu,
Janganlah kau tulikan telingamu dari gaung suara muadzin yang mengaung mengajakmu untuk sholat,
Perbanyaklah olahrga harianmu dengan bersholat dan bersujud pada Allah SWT,
Perbanyaklah lafadz zikir senantiasa keluar dari mulutmu seiring helaan nafasmu,
Perbanyaklah mengingat mati,
Perbanyaklah memohon ampun atas dosa-dosamu yang telah lalu,
Tumpahkanlah air matamu hanya untuk Allah semata,
dan mohonlah keselamatan kepada Allah dalam menjalani sisa-sisa umurmu,,..
Agar kita bisa selamat didunia dan akherat, amin.

Jumat, 03 April 2009

Thank You Seven

Si Tejo baru belajar bahasa inggris. Kosa kata yang dia mengerti baru sebatas: Ok, Never Mind, Thank you, One, Two, Three, Four Five, Six, Seven dan Bye-Bye.

Pada suatu hari, dalam perjalanan pulang dari tempat kursusnya, tiba-tiba dia bersenggolan dengan seorang Bule.

Buku yang dibawa Tejo-pun terjatuh, Bule itu lalu membantu Tejo ngambil buku-buku yang berhamburan.

“Hmm… ini peluang untuk nguji kehebatan bahasa inggris-ku” kata Tejo dalam hati.

Bule: Oh, I’m Sorry.

Tejo: It’s Ok, Never Mind. Thank you.

Bule: Thank you Too.

Tejo: (hmm… habis Two, pasti Three) Thank You Three.

Bule: (heran) What For?

Tejo: (Four… Four hmm Five) Thank you Five.

Bule: (Tambah Heran) Are you Sick?

Tejo: (Waduh, habis Sick… Seven… setelah itu, aku sudah tidak tau dah… mesti cepet cabut nich)

Tejo pun cepet-cepet mengemasi bukunya dan beranjak pergi…

Setelah agak jauh, Lalu Tejo berteriak… “Thank you Seveeen! Bye-Bye…

Kamis, 02 April 2009

Jangan Benci Aku Mama,,,,

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,
wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh.
Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa
anak ini memang agak terbelakang.
Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan
budak atau pelayan.
Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga.
Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan,
saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil.
Saya menamainya Angelica.
Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam.
Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian
anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric.
Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut.
Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.

Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia.
Eric sudah berumur 4 tahun kala itu.
Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk.
Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup.
Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang
sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja.
Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk
membayar hutang.
Setahun, 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.
Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa.
Usia pernikahan kami telah menginjak tahun kelima.
Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati,
berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang.

Angelica telah berumur 12 tahun
dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan.
Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak.
Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali.
Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata,
"Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!"
Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya,
"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu.
Siapa namamu anak manis?" "Nama saya Elic, Tante."
"Eric? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?"

Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan
aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga.
Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah
film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya
perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus
mati..., mati..., mati...

Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan
tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric,
Mommy akan menjemputmu Eric...

Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan
pandangan heran menatap saya dari samping.
"Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang
telah saya lakukan dulu." tetapi akhirnya aku menceritakannya
juga dengan terisak-isak. ..
Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu
baik dan penuh pengertian.
Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya.
Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan
Eric..

Eric...
Sya meninggalkan Eric di sana
10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk
tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali...Tidak
terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan
dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya
ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya
mengamatinya dengan seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan
kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya...

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar
dari ruangan itu ...
Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja.
Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut.
Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.
Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia
tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.
"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!"
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan
seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?" Ia menjawab,
"Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!
Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini,
Eric terus menunggu ibunya
dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena tidak tega, saya terkadang memberinya
makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya.
Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini.
Ia belajar menulis setiap hari =elama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini
untukmu..."

Saya pun membaca tulisan di kertas itu...
"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi....?
Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja,
tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric.
Bye, Mom..."

Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan...
katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! saya
tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!"

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum Nyonya datang, Eric telah meninggal dunia.
Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya
demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke
dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila
melihatnya ada di dalam sana ...
Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini...
Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu
Nyonya di sana .
Nyonya,dosa anda tidak terampuni!"
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.
( kisah nyata =ari Irlandia Utara )

Sebaik-baik Sahabat

Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad saw. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia hendak bersama Nabi setiap masa. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa hebatnya kasihsayang Tsauban terhadap dirinya


Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah saw. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi, manakala saya belum tentu kemungkinan di syurga paling bawah atau paling membimbangkan tidak dimasukkan ke dalam syurga langsung. Ketika itu saya tentu tidak bersua muka denganmu lagi."

Mendengar kata Tsauban, baginda amat terharu. Namun baginda tidak dapat berbuat apa-apa kerana itu urusan Allah. Setelah peristiwa itu, turunlah wahyu kepada Rasulullah saw, bermaksud "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka itu nanti akan bersama mereka yang diberi nikmat oleh Allah yaitu para nabi, syuhada, orang-orang soleh dan mereka yang sebaik-baik teman." Mendengarkan jaminan Allah ini, Tsauban menjadi gembira semula.



Cinta kepada Rasulullah adalah cinta sejati yang berlandaskan keimanan yang tulen
Mencintai Rasul bermakna mencintai Allah
Kita bersama siapa yang kita sayangi. Jika di dunia sayangkan nabi, insyallah kita bersama nabi di akhirat nanti
Hati yang dalam kecintaan terhadap seseorang akan merasa rindu yang teramat sangat jika tidak bertemu
Pasangan sahabat yang berjumpa dan berpisah kerana Allah semata-mata akan mendapat naungan Arasy di hari akhirat kelak
Rasulullah amat mengetahui mana-mana umatnya yang mencintai baginda, meskipun baginda sudah wafat.
Rasulullah memberi syafaat kepada sesiapa di antara umatnya yang mengasihi baginda

Sebaik-baik sahabat ialah mereka yang berkawan di atas landasan keagamaan dan semata-mata karena Allah SWT.
Smoga kita bisa mencontoh suri tauladan Rasulullah SAW dan menjadi figur sahabat seperti yang termaktub,
Amin Ya Robbal Alamin,,,

Apa Yang DiCari ?

Beribu abad sudah waktu berlalu seiring dengan usia bumi yang sudah semakin tua,
Banyak kisah sudah tertoreh di bebatuan karang, di padang gurun yang sunyi dan terbenam di lautan yang terselimuti misteri,
kita semua pastinya mencari sesuatu yang hakiki dalam hidup ini,,
Tapi yang bagaimana yang kita cari dalam hidup ini tentunya tidak semua kita mempunyai jawaban yang sama,,
Berbagai versi akan menyeruak muncul dalam menjawab itu semua,, termasuk aku yang merupakan kumpulan dari sebagian kecil kehidupan ini,
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa telah ku lalui ,,
Berbagai hal yang pahit dan manis telah kujalani,
Tapi seakan diri masih bertanya-tanya dalam hati, apa yang dicari didunia fana ini?
mungkin sebagian kamu pun juga mengalami hal yang sama,,
Berbagai versi hidup pastinya selalu menjadi kan kita untuk bergelut dalam hidup ini,,
Karena itulah hidup, mau tidak mau kita harus menghadapinya, itulah pemberani dan pengecut bila kita berlari dari kenyataan yang kita hadapi.

Setiap hari kulihat lalu lalang manusia berkejaran dengan waktu pagi, siang , malam bahkan sampai ketemu pagi lagi , berulang-ulang setiap waktu dilakukan tanpa rasa jenuh dan bosan hanya semata karena memenuhi kebutuhan hidup,
Yaah, sebagian besar dari mereka melakukan itu semata-mata hanya untuk pemenuhan hidup yang elbih identik dengan sebutan Harta,
tanpa tahu maksud sebenarnya ada hal yang lebih mulia dibalik itu semua,

Coba kita bertanya lagi pada hati nurani kita,
Harta yang melimpah, apakah itu bisa membuatmu bahagia?
Mungkin iya bagi sebagian orang, tapi tidak bagi sebagian lain,
Begitupun dengan yang namanya kemiskinan, pangkat , jabatan dan segala embel2 keduniawian yang semuanya menjadi tak berguna setelah nyawa terlepas dari raga ini..
Banyak sisi pandangan dan pendapat tentang hidup ini yang melahirkan berbagai macam faham dan aliran yang kadang buat sebagian orang bahkan banyak orang semakin tidak mengerti,
Apakah kecantikan dan ketampananmu yang engkau banggakan selama ini dapat menjadi penolongmu jikalau diri sudah terbujur bangkai yang tak berguna lagi?
Be Continue,,,,,,,,,,,

Rabu, 01 April 2009

Selamat Datang Diblog Saya

Selamat datang diblog saya .....
Semoga Blog saya dapat berguna bagi pengunjung dan dapat memberi saran terhadap blog saya